Friday, February 24, 2012

Tahu Lapis - Cemilan Yang Mirip Batagor

Jakarta Selatan - Selesai melakukan meeting dengan salah satu klien di bilangan Jakarta Selatan bersama dengan atasan, waktu telah menunjukkan pukul 17.30. Saat itu jalanan di Jakarta tengah mengalami puncak kemacetan karena bersamaan dengan jam pulang kantor. Rasa lapar pun menyerang kami karena telah lelah setelah meeting dengan klien. Padahal penulis beserta rombongan harus kembali ke kantor. Maka atasan kami mengusulkan untuk mampir dahulu ke salah satu tempat kuliner yang menjual makanan kecil yang layak untuk dicoba.

Nama tempat kuliner ini adalah PISTALES. Penulis belum pernah mendengar nama tempat ini. Rasa penasaran pun timbul apalagi salah seorang rekan kami mengatakan bahwa menu paling enak di tempat ini adalah piscok (ternyata piscok itu adalah singkata dari kata pisang coklat), tahu lapis dan Risoles. Maka mobil kami pun meluncur ke lokasi lokasi kuliner PISTALES yang berlokasi di Jalan Setiabudi I No. 34, Jakarta Selatan tepatnya di Depan SMUN 3. Nomor telepon yang dapat dihubungi adalah +62 021 5255847, +62 021 5265077 dan +62 021 91555517.

Ternyata nama PISTALES adalah merupakan singkatan dari "PISang Coklat, TAhu lapis dan risoLES" hal ini sebagaimana yang terpampang dalam papan nama kuliner PISTALES ini. Memang ketiga menu inilah yang disajikan di tempat makan ini.

Sayangnya pada saat penulis mengunjungi lokasi kuliner ini, makanan yang tersedia tinggal sedikit. Bahkan risolesnya telah habis, mungkin karena sudah sore. Penulis memesan tahu lapis. Tahu lapis merupakan tahu yang dipotong dalam bentuk persegi empat dan dilapisi pada salah satu sisinya dengan adonan tepung yang dicampur ikan layaknya adonan pada sio may. Kemudian digoreng. Tahu lapis dinikmati dengan menyiramkan bumbu kacang. Bumbu kacang ini sama seperti bumbu kacang yang digunakan pada sio may atau batagor.

Sepintas rasa tahu lapis ini mirip seperti batagor. Penulis memberikan nilai 80 untuk kuliner tahu lapis ini. Rasanya yang mirip dengan batagor, dengan adonan tepung+ikan yang cukup terasa ikannya, membuat penulis ingin menambah lagi. Sayangnya tahu lapis yang dijual telah habis.

Harga tahu lapis ini adalah Rp 4.500 sepotong. Memang harga terbilang agak mahal untuk ukuran tahunya, namun menurut penulis harga ini sebanding dengan rasanya.

Namun saya, ketika untuk kedua kalinya penulis mencoba kuliner ini pada tanggal 6 Maret 2012, penulis merasa kecewa. Karena tahu lapis yang sebelumnya pernah dicoba sebagaimana tulisan di atas dengan rasa yang cukup lezat, ternyata kali ini rasanya jauh berbeda. Tahu lapisnya menjadi tidak selezat seperti pertama kali penulis coba. Kali ini adonan tepung+ikannya tidak terasa ada rasa ikannya dan justru terlalu banyak tepungnya. Selain itu harga tahu lapis ini juga naik menjadi Rp 5.000 per potongnya.

Penulis sangat menyayangkan bahwa Pistales tidak dapat mempertahankan cita rasa tahu lapisnya ini.

1 comment: